Thursday, January 24, 2013

Pak Kades Sekamar dengan Mahasiswi Akper

Homestay Rindang yang tahun lalu menjadi perbincangan karena menjadi tempat pembunuhan terhadap seorang mahasiswi akademi kebidanan, kembali jadi sorotan.

Kejadiannya pada Jumat (27/1) tengah malam. Ketika itu petugas Polsekta Banjarmasin Tengah melakukan razia pengunjung homestaydi Jalan Hasanuddin HM tersebut.

Ketika mengecek kamar 401, petugas mendapati seorang remaja pria. Ditanya dengan siapa dia di sana, si pemuda mengaku sendirian. Hampir saja petugas terkecoh. Namun ketika mau beranjak, satu petugas melihat pakaian dalam perempuan. Benar saja, ternyata di dalam kamar mandi ada perempuan yang bersembunyi.

Panik, si perempuan muda nekat berlari keluar tanpa alas kaki.
Tetapi dia berhasil diamankan oleh petugas. Ketegangan terjadi saat si pria berusaha menyembunyikan wajah teman perempuannya itu dari kamera wartawan yang meliput. Dengan kedua tangannya, dia berusaha menutupi kamera para jurnalis.

"Tolong saya jangan diliput. Saya tidak akan mengulanginya," pinta remaja yang mengaku beralamat di Jalan Teluk Tiram tersebut.

Masih di Homestay Rindang, dari kamar lain petugas menangkap basah pasangan dewasa. Si pria tanpa baju, sang perempuan berdaster biru.

Saat diminta menunjukkan identitas, si pria yang berbadan tegap dan berkepala plontos menyodorkan KTP yang tertera nama Mursalim (38) pekerjaan sebagai kepala desa, dan beralamat di Desa Labuan Amas, Kecamatan Batang Alai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Sedang pasangannya bernama Lailatul, yang merupakan mahasiswa akademi keperawatan (akper). Saat digiring ke polsekta, 'pak kades' lebih banyak diam. Sementara Lailatul mengaku mereka berpacaran.

Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Fathul Ulum melalui Kanit Reskrim Iptu Bintarto Bayu Sakti yang dikonfirmasi soal 'pak kades', memberikan klarifikasi.

"Sudah kita kroscek, ternyata itu KTP orang lain. Ketahuan pas kami periksa SIM (surat izin mengemudi) dia. Namanya bukanlah Mursalim seperti di KTP," jelas kanitreskrim.

Disebutkan kanitreskrim, dalam operasi pekat malam itu mereka merazia tamu hotel Hotel Sari Perdana di Jalan Sutoyo S, Guest House Samudera di Jalan Lambung Mangkurat, Homestay Rindang dan Hotel Tedja Jalan Kampung Melayu.

"Pasangan yang terjaring ada 16. Mereka tidak bisa menunjukkan buku nikah," ucap kanitreskrim. Semua pasangan itu, sambungnya, dibawa ke polsekta untuk didata dan diminta membuat pernyataan untuk tidak mengulang perbuatan tersebut.

SUMBER

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...