Psikolog Klinis Seema Hingorany mengatakan, ketakutan seorang wanita akan kehamilan atau terkena penyakit menular seksual (PMS) dapat mengganggu kesenangan seksual seorang wanita. Gangguan orgasmik wanita adalah kelainan seksual yang cukup umum, yang memengaruhi cara seorang wanita saat klimaks selama melakukan aktivitas seksual.
Wanita tidak dapat mengalami orgasme meskipun gairah seksualnya memadai. "Didiklah diri Anda mengenai praktik seks aman. Stres juga dapat menurunkan testosteron. Bercinta bukanlah sesuatu yang saat lahir kita ketahui, kita harus belajar bagaimana memberi dan menerima rangsangan seksual dan kepuasan. Karena berbagai alasan -budaya, agama, dan pribadi- beberapa wanita tidak nyaman mendiskusikan dan mengeksplorasi teknik-teknik seksual yang mungkin menaikkan hasratnya atau mengintensifkan orgasme.
Banyak wanita tidak melihat seks sebagai bagian normal dan menyenangkan dari hubungan seks. Mereka mungkin bergaul dengan malu, rasa bersalah, atau takut," kata Seema yang dilansir Times of India, Jumat (24/9/2010). Terapis seks senior sekaligus konseler Dr Rajan B Bhonsle mengatakan, bahwa ketidakmampuan mencapai orgasme sangat umum di antara wanita. Apa penyebabnya? "Baik berasal dari penolakan Anda sendiri, atau sebagai hasil dari pendidikan moralistik. Ada masalah fisik yang mencegah wanita mencapai orgasme. Dengan bimbingan, sebagian besar dari mereka dapat belajar bagaimana untuk mencapai satu," jelas Dr Bhonsle.
No comments:
Post a Comment